Kamis, 30 Juli 2020

Peradaban Suku Maya, Aztec Dan Olmec Berasal Dari Afrika

Jauh sebelum Colombus menemukan benua Amerika, peradaban suku maya kuno telah menjelajah dunia, baik melalui hubungan politik, militer dan perdagangan yang mempengaruhi kedua benua untuk saling menutupi kebutuhan satu sama lain. Bukti ini diperkuat adanya temuan tembakau asli dari Amerika Selatan didalam perban mumi. Termasuk Phoenecian diduga merupakan orang-orang yang bertubuh gelap tetapi memiliki kepintaran dan kepiawaian dalam hal tehnis. Sejarawan mengungkap bahwa mereka pernah hidup di pantai timur Amerika. Sangat mungkin Phoenecian adalah nenek moyang bangsa Maya yang mendampingi perjalanan Odysseus.


Peradaban Suku Maya

Sejarawan mengatakan bahwa peradaban Olmec berkembang sebelum tahun 3000 SM. Saat itu diperkirakan telah terjadi peristiwa yang berkaitan dengan kekuasaan Raja Nimrod. Menurut kisah, Raja Nimrod mendirikan bangunan besar dan kemudian para ahli bangunan meninggalkan Mesir bersama Thoth. Bertepatan dengan waktu itu di Amerika Selatan juga terjadi peritiwa besar, dimulainya perhitungan baru kalender suku maya, diperkirakan terjadi pada tahun 3113 SM.

Peradaban Suku Maya

Dalam sejarah kuno peradaban Amerika tentunya mengenal Quetzalcoatl. Beberapa orang menganggap nama ini berhubungan dengan Thoth, saat ini kita bisa melihatnya sebagai simbol penyembuhan berupa sepasang ular. Dalam buku karya Charlez Berlitz berjudul The Mystery of Atlantis, Quetzalcoatl disebut salah satu makhluk yang berasal dari tanah hitam dan merah. Dari segi budaya, warna hitam dan merah merupakan warna yang disukai suku Aztec. Tidak hanya suku Aztec, bahkan suku Masai di Afrika juga menyukai warna yang sama.

Sotho-Tswana adalah bahasa Bantu di Afrika selatan, dimana bahasa ini dianggap berhubungan dengan bahasa Proto yang digunakan orang-orang Mesir, Sumeria dan India. Menurut sebuah buku karya LM Leteane, sebutan Afrika kuno dalam bahasa Sotho Stwana adalah Khmer Ronggo, yang artinya tanah hitam dan merah. Tanah hitam merujuk pada kesuburan yang berada di delta sungai Nil, sementara tanah merah artinya tandus kemerahan.

Kisah Peradaban Suku Maya selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/nM42zhsLAD8



Dewa Quetzalcoatl merupakan sebutan bagi bangsa Aztec, sementara bangsa Maya menyebutnya Kukulkan. Dalam bahasa Sotho Tswana, Kuk (kok) diartikan sebagai ayam atau burung peliharaan dan Kul (kholo) artinya besar. Ada banyak istilah familiar di Amerika Selatan yang berhubungan dengan bahasa Sotho Tswana.

Baca juga: Kisah Odysseus Temukan Amerika 3000 Tahun Lalu

Misteri peradaban Olmec bisa terlihat dari penggunaan helm di kepala mereka. Ini membuktikan bahwa mereka bekerja mendirikan bangunan dan pertambangan. Saat itu terjadi pembangunan besar dan megah yang dipimpin Raja Nimrod. Orang-orang pribumi Meksiko menyebutnya Nahuatl, kemudian memberikan nama Olmec yang artinya silsilah. Dalam bahasa Sotho Tswana, suku Maya artinya orang-orang yang pergi. Sementara penerjemahan bahasa Maasai (Masaye), artinya penduduk pribumi Afrika.

Bagaimana sejarah menjelaskan tentang misteri Nazca dan Tezcatilpoca Huitzilpochtli? Sejarawan mengaitkannya dengan dewa Ishkur dari Sumeria yang dikenal dengan Teshub atau Hadad. Salah satu ciri khas dewa ini adalah trisula yang mampu mengeluarkan kekuatan petir. Kehadiran dewa Ishkur di Amerika Selatan untuk menegaskan otoritas baru Pantheon, para Dewa yang memerintah bumi. Salah satu cara untuk membuat otoritas dengan mengukir lambangnya di permukaan bumi. Lambang ini akan terlihat jelas dari foto udara wilayah Nazca.

Baca juga: Kecantikan Wanita Amazon Ini Telah Menaklukan Penguasa Dunia

Ada banyak kemiripan tradisi dan budaya yang dilakukan suku Aztec, Inca dan Amerindian. Peradaban Olmec dan Maya didirikan oleh sekelompok orang-orang Afrika yang meninggalkan Mesir ketika mendirikan bangunan megah Raja Nimrod. Mereka kaum pekerja dan membawa perlatan tehnik bangunan untuk mengembangkan peradaban Olmec dan Maya.

Referensi

  • Eloi Eloi, LM. Leteane
  • The Mystery of Atlantis, karya Charles Berlitz, 1976
  • Journey to the Mythological Inferno, karya Dr.Enrico Mattievich, 2010
Download GTA San Andreas Mobile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar