Minggu, 26 Juli 2020

Siapakah Kaum Ad, Penghuni Kerajaan Atlantis

Siapakah Kaum Ad? Ribuan tahun lalu, seorang Raja pernah membawa pengaruh besar terhadap peradaban kuno. Dalam legenda dia disebut Shed Ad bin Ad, penduduk pertama negeri Arab. Menurut literatur, Ad berasal dari Timur Laut yang merupakan leluhur kaum Adites. Dia putra Uz bin Aram bin Sam bin Nuh, menurut versi lain dia keturunan Ham bin Nuh. Mereka telah mengangkat seorang raja yang berasal dari kalangan sendiri. Bangsa ini membangun kehidupan yang lebih baik selama beberapa abad.


Siapakah Kaum Ad

Menurut legenda, raja ini menikahi seribu wanita, memiliki empat ribu anak dan usianya mencapai 1200 tahun. Setelah kematiannya, anaknya Syadid dan Syaddad memerintah berturut-turut di kerajaan Adites. Kedua keturunan Ad memimpin seribu suku yang masing-masing terdiri dari beberapa ribu pria. Saat itu terjadi penaklukan besar yang telah mengusir bangsa Kanaan. Semua penduduk Arab dan Irak migrasi dan Syaddad juga menginvasi Mesir.

Siapakah Kaum Ad

Syaddad telah membangun istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa. Sebuah istana yang disebut Iram dan dikelilingi taman yang megah. Konon istana ini dianggap telah meniru keindahan surga di langit. Selain itu, dia adalah seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno yang mengajarkan pemujaan matahari, menaklukkan bangsa lain, dan merupakan bangsa yang pertama kali menaklukan Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana Raja-nya mencoba untuk membuat duplikat surga dengan membangun istana megah.

Dalam legenda, Adites adalah bangsa bertubuh besar, terkadang digambarkan sebagai raksasa. Kekuatan bangsa ini mampu memindahkan blok batu berukuran besar. Ukuran tubuh ini sebenarnya biasa saja, karena waktu itu tinggi badan manusia jauh lebih besar dan usianya ratusan tahun dibandingkan zaman sekarang. Sehingga banyak orang menganggap aneh bertubuh raksasa, padahal itu hal lazim mengikuti zamannya.

Mereka sangat cerdas dalam hal arsitek dan pembangunan, salah satunya pendirian monumen dan kekuasaan. Bahkan saat ini masih ada yang menyebut sisa reruntuhan situs itu sebagai Bangunan Adites. Bangsa ini telah membudayakan penyembahan berhala dan meyakini ajaran Sabaeism atau Dewa-dewa Bintang. Kemajuan yang dicapai dalam hal materi dan bangunan yang tinggi menjulang, ditambah lagi dengan kebejatan moral dan ritual-ritual cabul. Semua itu sudah dianggap biasa dan menjadi salah satu budaya bangsa Ad sebelum bencana menghabisi mereka.

Siapakah Kaum Ad selengkapnya bisa dilihat dalam video youtube berikut ini: https://youtu.be/K1TEgRcqMNY



Dalam sejarah, setidaknya ada dua kali bangsa Ad dimusnahkan. Bangsa Adites pertama telah punah akibat bencana besar dan diteruskan oleh bangsa Adites kedua. Mereka sempat berkusa di Sheba dan bertahan selama seribu tahun. Adites ini digambarkan pada monumen Mesir sebagai sosok ras berkulit merah, kuil besarnya adalah Piramida Mesir. Bangunan bangsa ini ditandai dengan tiang-tiang besar di serambi depan dan ornamen berhiaskan emas atau perak. Ornamen dan kerangka pintu terkadang dilengkapi piring emas dengan batu mulia.

Menurut sejarawan, penyembahan dewa kaum Ad mirip dengan orang Fenisia. Agama mereka menyembah matahari, padahal awalnya agama yang diajarkan moyang mereka (Nuh) tanpa gambar, tanpa penyembahan berhala dan tanpa ritus. Tetapi selama berabad-abad kemudian, kaum Ad menyembah matahari dari puncak piramida Mesir dan mereka meyakini adanya keabadian jiwa. Bahasa keseharian mereka dianggap paling lembut dan enak didengar, bahasa ini masih terkadang digunakan orang Arab Mahrah di Timur Saudi.

Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang Mencari Ramuan Abadi

Budaya Mesir pada waktu itu menyembah berhala dan para dewa. Tetapi penyembahan dewa Thoth bukan budaya asli Mesir. Penyembahan dewa ini dikenalkan At-Hothes, keturunan Indo Eropa yang disebut bangsa Arya, dalam bahasa Sansekerta disebut 'Adim' yang berarti pertama. Dalam literatur Hindu, manusia pertama adalah Ad-ima dan istrinya Heva, mereka berdiam diatas sebuah pulau yang disebut Ceylon. Keduanya meninggalkan pulau dan mencapai daratan besar, sejak saat itu komunikasi mereka dengan tanah kelahiran akhirnya terputus.

Ceilao, nama yang diberikan oleh Kekaisaran Portugis pada tahun 1505. Sebagai koloni Inggris, pulau itu kemudian dikenal sebagai Ceylon dan merdeka pada tahun 1948. Pulau ini sekarang dikenal dengan nama Sri Lanka.

Baca juga: Kutukan Makam Timur Lenk Yang Ditakuti Eropa

Kata 'Ad' ini sebenarnya menjelaskan bahwa kaum itu yang pertama. Ini ditandai dari bahasa yang berbeda dari beberapa bangsa. Diantaranya orang Persia menyebut manusia pertama sebagai 'Ad-amah' dan 'Adon', nama ini adalah salah satu nama Tuhan yang Agung dikalangan bangsa Fenisia, dan sebutan itu berasal nama Dewa Yunani 'Ad-Onis' (Adonis). Di Etiopia menyebutnya 'Ar-Ad' yang saat ini dikenal sebagai 'Ru-Ad'. Kata-kata ini juga merujuk pada serangkaian kota yang terhubung sepanjang 12 mil di sepanjang pantai. Kota itu dipenuhi reruntuhan paling besar dan batu-batu raksasa.

Baca juga: Benarkah Ponce de Leon Mencari Mata Air Keabadian?

Orang Persia kuno pernah menyebutkan bahwa raja pertama Iran dan seluruh bumi adalah Mashab-Ad. Raja yang diangkat langsung dari Sang Pencipta, diumumkan diantara manusia kedalam sebuah buku suci dengan bahasa surgawi. Menurut pendapat orang Persia kuno, dia adalah orang yang datang diakhir siklus besar dan yang terakhir.
Dia adalah ayah dari manusia di dunia saat ini, dan istrinya telah selamat dari siklus sebelumnya dan diberkati dengan banyak keturunan. Dia menanam kebun, menciptakan ornamen, membuat dan memalsukan senjata, mengajar orang untuk mengambil bulu domba dan membuat pakaian. Dia membangun kota, membangun istana, benteng, dan memperkenalkan seni dan perdagangan.

Lalu, dimanakah Atlantis itu berada? Diawal peradaban, Kekaisaran Kushit/Kush menguasai wilayah dari Kaukasus ke Samudera India, dari pantai Mediterania ke muara Sungai Gangga. Inilah kekaisaran Ad-tlantis yang pernah dihuni kaum Ad.

Referensi

The Antediluvian World, by Ignatius Donnelly, 1882

Download GTA San Andreas Mobile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar